Wednesday, June 22, 2011

Liga Spanyol Akan Kontrol Belanja Klub

Madrid - Liga Spanyol jadi salah satu kompetisi dengan tingkat
popularitas tinggi. Namun begitu secara finansial klub-klub di Negeri
Matador tidak bagus. Otoritas Liga Spanyol berencana mengontrol
belanja klub.

Dalam beberapa tahun terakhir, pamor La Liga
terus meningkat. Pemain-pemain kelas dunia ambil bagian di kompetisi
kasta tertinggi di Espana.

Memang secara pamor, secara nama, La
Liga tengah cemerlang. Namun di balik itu semua, secara finansial
klub-klub tersebut tidak bagus.

Penelitian Jose Maria Gay,
profesor bidang akuntansi dari Universitas Barcelona memperlihatkan
bahwa situasi terus memburuk dari tahun ke tahun.

"Negara ini
juara Eropa dan juara dunia. Kami memiliki Barcelona yang luar biasa
dan Real Madrid yang terkenal, namun sepakbola Spanyol terperangkap
dalam badai ekonomi dan finansial yang parah," ujar Gay.

Dari
hasil studi terakhir yang dilakukan Gay, 20 klub di La Liga
menunjukkan kerugian bersih 100 juta euro di bulan Juni
2010.

Total utang klub adalah 3,43 miliar euro. Nilai utang itu
memang turun dari musim sebelumnya, namun angka tersebut dua kali
lipat dari pendapatan klub yakni 1,61 miliar euro.

"Sepakbola
Spanyol ibarat tengah berjalan di atas tali. Hal yang buruk adalah
bahwa tidak ada hal apa pun yang dilakukan untuk mengatasi situasi
serius yang semakin akut dari musim ke musim," tukas
Gay.

Otoritas Liga Spanyol (LFP) berencana untuk melakukan
kontrol terhadap pengeluaran klub agar tidak kembali terjebak dalam
masalah finansial dan utang.

"Sepakbola Spanyol, dan La Liga
secara khusus, telah mendapatkan pujian secara global dan kami harus
mengimbangi itu semua dengan manajemen ekonomi klub," kata presiden
LFP Jose Luis Astiazaran dikutip dari Reuters.

"Ini adalah
waktunya untuk menyandingkan kesempurnaan dari aspek olahraga yang
kita punyai dengan kesempurnaan dari segi
finansial."

Astiazaran mengatakan bahwa langkah kontrol
tersebut mungkin bakal dirasakan berat bagi sejumlah klub. "Sepakbola
Spanyol perlu melangkah maju menuju negara yang menjadi contoh sebagai
pihak yang mampu membayar utang-utangnya."

"Dari klub-klub yang
merupakan anggota LFP saat ini memiliki sejumlah disfungsi (dalam hal
manajemen finansial). Kami harus mengontrol itu dan kami akan membuat
sejumlah keputusan yang mungkin tidak akan menyenangkan," pungkas
dia.
(dtc/nar)

Source:Kompas.com

No comments:

Post a Comment