Friday, May 20, 2011

'Ada yang Hilang di Arsenal'

London - Sempat melaju apik tapi sekali lagi Arsenal dipaksa
mengakhiri musim dengan tangan hampa. Diyakini ada sesuatu yang hilang
dari The Gunners yang menjadi penyebab mereka sulit
berprestasi.

Kekalahan dari Birmingham City menjadi awal
bencana buat Arsenal. Trofi ini amat diharapkan akan menjadi pemutus
puasa gelar mereka yang sudah berjalan sekitar enam tahun
itu.

Kemudian secara beruntun tim yang terletak di London Utara
tersebut tersingkir di Liga Champions, terdepak di Piala FA dan
tertutup kansnya untuk menjuarai Liga Inggris.

Kini Cesc
Fabregas dkk. sepertinya malah menutup musim kompetisi 2010-11 di
posisi empat di bawah Manchester City yang menjadi kekuatan
baru.

Padahal dari segi permainan, Arsenal termasuk tim yang
memainkan sepakbola indah ,tampil menyerang seperti tiki-taka yang
diperagakan oleh Barcelona. Walau demikian, tetap aja itu belum
sanggup untuk menghadirkan tambahan trofi di lemari
Emirates.

Tak pelak hal itu menimbulkan rasa frustrasi terhadap
para pemainnya, termasuk Denilson yang mantap ingin pergi. Menanggapi
soal permasalahan timnya, gelandang asal Brasil itu menilai ada yang
hilang dari Arsenal sehingga membuat timnya sulit untuk
juara.

"Ada yang hilang dari Arsenal tapi tidak ada yang tahu
hal apakah itu. Bukan manajer, bukan juga para pemain - tidak ada yang
tahu," ucapnya kepada The Sun.

"Manchester United, Manchester
City, Chelsea, Liverpool telah menghabiskan banyak uang untuk membeli
pemain. Tapi kami masih memainkan sepakbola yang terbaik di Britania,
kami memainkan sepakbola indah. Hanya Barcelona yang melakukan ini
lebih baik dari kami. Tapi kami tidak memenangi gelar."

Tak
sedikit kalangan yang menuding bahwa skuad muda Arsenal tak memiliki
mental juara. Tetapi menurut Denilson, bukan itu faktor yang
menghalangi.

"Banyak orang bilang kami tidak sukses karena kami
terlalu muda dan naif - tapi itu bukan alasan. Kami tidak kalah dari
Birmingham karena kami terlalu muda. Kami kalah karena kepercayaan
diri kami runtuh setelah Obafemi Martins mencetak gol
(kemenangan-red)."

"Gol itu mengakhiri semuanya. Anda bisa liat
dari mata para pemain dan suporter di Wembley. Kepercayaan diri kami
lantas hancur dan tidak pernah mendapatkannya kembali. Itu bencana,"
simpulnya.
(dtc/rin)

Source:Kompas.com

No comments:

Post a Comment