Beritabola.com Valencia -
Levante sedang mengawang-awang. Dengan target realistis menghindari
degradasi, kini Levante malah menghuni papan atas klasemen dan jadi
jadi seperti liliput yang berada di tengah-tengah
raksasa.Dibandingkan dengan klub-klub La Liga Primera lain
yang cukup bergelimang uang, Levante cukup pantas dikategorikan
sebagai klub kecil. Klub yang bermarkas di Valencia itu bahkan
hanya menghuni sebuah "rumah", stadion Ciutat de Valencia, yang
berkapasitas sekitar 25 ribu orang. Bandingkan dengan klub sekota,
Valencia, yang bermarkas di Mestalla, sebuah stadion megah yang dapat
menampung 55 ribu penonton.Bandingkan juga anggaran Levante
musim ini yang dicatat Reuters hanya sebesar 20 juta euro (sekitar Rp
245 miliar) dengan anggaran klub ambisius Malaga, yang sangat aktif di
bursa transfer musim panas lalu, sebesar 150 juta euro (sekitar 1,8
triliun).Akan tetapi, perbedaan anggaran 7 kali lipat lebih
itu tak ada artinya di giornata 7 La Liga Primera. Levante tetap bisa
menundukkan Malaga, yang kehilangan salah satu pemainnya saat tengah
ketinggalan satu gol, dengan skor 3-0.Berkat kemenangan
tersebut, Levante sukses menempati posisi dua klasemen sementara,
menggeser klub raksasa Spanyol Real Madrid ke peringkat
tiga.Dengan poin 17--unggul satu angka dari El Real--Levante
bahkan memiliki koleksi poin setara dengan sang pemuncak klasemen,
Barcelona, klub raksasa Spanyol lainnya yang musim ini ditaksir
memiliki anggaran sekitar 500 juta euro, atau 25 kali lipat dari
Levante. Levante dan Barca untuk sementara hanya terpisahkan selisih
gol usai tujuh laga saja.Berada di tengah-tengah dua raksasa
semenjulang Barca dan Madrid, yang juga seteru berat dan secara
tradisi merupakan tim-tim terkuat kandidat peraih gelar juara, Levante
pun sudah seperti liliput saja.Pun demikian, bukan tidak
mungkin pula si liliput ini terus memberikan kejutan-kejutan lain,
meski entrenador Juan Ignacio Martinez langsung mewanti-wanti timnya
agar tetap menjejak bumi dan fokus kepada target realistis yang bahkan
relatif tak terlalu muluk-muluk: bertahan di La Liga Primera musim
depan."Kami harus menikmati ini tapi kami tahu liga masih
panjang dan kami sangat mungkin akan kehilangan poin-poin nanti. Kami
akan mencapai bidikan kami yakni 42 poin (untuk menghindari degradasi)
pada bulan April, walau semoga saja saya keliru tentang hal itu,"
tuturnya merendah seraya berharap.
(dtc/krs) high school musical||belize|cpt|dark knight rises
Levante sedang mengawang-awang. Dengan target realistis menghindari
degradasi, kini Levante malah menghuni papan atas klasemen dan jadi
jadi seperti liliput yang berada di tengah-tengah
raksasa.Dibandingkan dengan klub-klub La Liga Primera lain
yang cukup bergelimang uang, Levante cukup pantas dikategorikan
sebagai klub kecil. Klub yang bermarkas di Valencia itu bahkan
hanya menghuni sebuah "rumah", stadion Ciutat de Valencia, yang
berkapasitas sekitar 25 ribu orang. Bandingkan dengan klub sekota,
Valencia, yang bermarkas di Mestalla, sebuah stadion megah yang dapat
menampung 55 ribu penonton.Bandingkan juga anggaran Levante
musim ini yang dicatat Reuters hanya sebesar 20 juta euro (sekitar Rp
245 miliar) dengan anggaran klub ambisius Malaga, yang sangat aktif di
bursa transfer musim panas lalu, sebesar 150 juta euro (sekitar 1,8
triliun).Akan tetapi, perbedaan anggaran 7 kali lipat lebih
itu tak ada artinya di giornata 7 La Liga Primera. Levante tetap bisa
menundukkan Malaga, yang kehilangan salah satu pemainnya saat tengah
ketinggalan satu gol, dengan skor 3-0.Berkat kemenangan
tersebut, Levante sukses menempati posisi dua klasemen sementara,
menggeser klub raksasa Spanyol Real Madrid ke peringkat
tiga.Dengan poin 17--unggul satu angka dari El Real--Levante
bahkan memiliki koleksi poin setara dengan sang pemuncak klasemen,
Barcelona, klub raksasa Spanyol lainnya yang musim ini ditaksir
memiliki anggaran sekitar 500 juta euro, atau 25 kali lipat dari
Levante. Levante dan Barca untuk sementara hanya terpisahkan selisih
gol usai tujuh laga saja.Berada di tengah-tengah dua raksasa
semenjulang Barca dan Madrid, yang juga seteru berat dan secara
tradisi merupakan tim-tim terkuat kandidat peraih gelar juara, Levante
pun sudah seperti liliput saja.Pun demikian, bukan tidak
mungkin pula si liliput ini terus memberikan kejutan-kejutan lain,
meski entrenador Juan Ignacio Martinez langsung mewanti-wanti timnya
agar tetap menjejak bumi dan fokus kepada target realistis yang bahkan
relatif tak terlalu muluk-muluk: bertahan di La Liga Primera musim
depan."Kami harus menikmati ini tapi kami tahu liga masih
panjang dan kami sangat mungkin akan kehilangan poin-poin nanti. Kami
akan mencapai bidikan kami yakni 42 poin (untuk menghindari degradasi)
pada bulan April, walau semoga saja saya keliru tentang hal itu,"
tuturnya merendah seraya berharap.
(dtc/krs) high school musical||belize|cpt|dark knight rises
No comments:
Post a Comment