Manchester - Dengan gelontoran dana ratusan juta pounds, Manchester
City menjelma menjadi salah satu kekuatan baru di Premier League.
Namun, Paul Scholes tetap tak menganggap mereka sebagai rival
utama.Sejak diakuisisi oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al
Nahyan, City memang menjadi tim pengumpul para bintang. Meski belum
menghasilkan trofi, datangnya para bintang ini telah mulai mengangkat
prestasi The Citizens. Dalam dua musim terakhir, City mulai mengganggu
dominasi tim-tim mapan seperti Chelsea, Arsenal, dan Liverpool.
Meski demikian, Scholes tetap tak memandang City sebagai rival
utama Manchester United. Dia yang sudah menghadapi City sejak 1994
menilai City jadi kompetitor MU cuma karena kedekatan
geografis."Meski mereka di peringkat keempat atau kelima, saya
tak berpikir mereka bisa dikelompokkan sebagai rival utama," ungkap
Scholes, kepada Guardian."Rival utama kami tentu saja Arsenal
dan Chelsea. Saya pikir City cuma rival karena di mana mereka berada
(secara geografis). Liverpool juga sama," tambahnya.Scholes
mengkritisi kebijakan City yang menghambur-hamburkan uang demi
membangun tim. Dia juga membandingkan mentalitas yang dimiliki timnya
dengan City."Dengan mereka mendapatkan uang, itu mungkin
membantu kami dan sedikit memacu kami ketika menghadapi mereka," imbuh
gelandang 36 tahun ini."Mereka pasti sebal dengan kami karena
cuma menang sekali (sejak diakuisisi Sheikh Mansour) dan itu di leg
pertama semifinal Piala Carling, di mana kami masih punya pertandingan
lain untuk membalasnya," bebernya."Kami akhirnya menang lewat
gol di menit-menit akhir. Say mencetak gol, Michael Owen juga, dan
Wayne Rooney melakukannya musim lalu. Itu mungkin perbedaan di antara
dua tim.""Kami punya keyakinan kalau kami bisa mengalahkan
siapa pun, tapi apakah City memilikinya, saya tak terlalu yakin. Tapi
pengeluaran mereka bukan masalah kami, kan?" tuntas dia.
(dtc/mfi) Source:Kompas.com
City menjelma menjadi salah satu kekuatan baru di Premier League.
Namun, Paul Scholes tetap tak menganggap mereka sebagai rival
utama.Sejak diakuisisi oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al
Nahyan, City memang menjadi tim pengumpul para bintang. Meski belum
menghasilkan trofi, datangnya para bintang ini telah mulai mengangkat
prestasi The Citizens. Dalam dua musim terakhir, City mulai mengganggu
dominasi tim-tim mapan seperti Chelsea, Arsenal, dan Liverpool.
Meski demikian, Scholes tetap tak memandang City sebagai rival
utama Manchester United. Dia yang sudah menghadapi City sejak 1994
menilai City jadi kompetitor MU cuma karena kedekatan
geografis."Meski mereka di peringkat keempat atau kelima, saya
tak berpikir mereka bisa dikelompokkan sebagai rival utama," ungkap
Scholes, kepada Guardian."Rival utama kami tentu saja Arsenal
dan Chelsea. Saya pikir City cuma rival karena di mana mereka berada
(secara geografis). Liverpool juga sama," tambahnya.Scholes
mengkritisi kebijakan City yang menghambur-hamburkan uang demi
membangun tim. Dia juga membandingkan mentalitas yang dimiliki timnya
dengan City."Dengan mereka mendapatkan uang, itu mungkin
membantu kami dan sedikit memacu kami ketika menghadapi mereka," imbuh
gelandang 36 tahun ini."Mereka pasti sebal dengan kami karena
cuma menang sekali (sejak diakuisisi Sheikh Mansour) dan itu di leg
pertama semifinal Piala Carling, di mana kami masih punya pertandingan
lain untuk membalasnya," bebernya."Kami akhirnya menang lewat
gol di menit-menit akhir. Say mencetak gol, Michael Owen juga, dan
Wayne Rooney melakukannya musim lalu. Itu mungkin perbedaan di antara
dua tim.""Kami punya keyakinan kalau kami bisa mengalahkan
siapa pun, tapi apakah City memilikinya, saya tak terlalu yakin. Tapi
pengeluaran mereka bukan masalah kami, kan?" tuntas dia.
(dtc/mfi) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment