Madrid - Strategi yang diterapkan oleh Jose Mourinho memang bukanlah
permainan indah. Namun taktik yang diterapkan The Special One selalu
berbuah hasil berupa titel. Masihkah ada kritik untuk strategi Mou?
Bermain pragmatis dan dalam beberapa keadaan cenderung
bertahan. Itu adalah karakter yang melekat kepada tim asuhan Mourinho.
Strategi yang banyak dikritik, namun memberikan hasil positif bila
ukurannya adalah gelar juara. Strategi itu dibawa oleh
Mourinho saat dia menukangi Real Madrid yang dipenuhi sejumlah pemain
terbaik dunia. Sebuah cara yang sempat mendapatkan kritik dari Alfredo
Di Stefano, presiden kehormatan dari klub yang bermarkas di Santiago
Bernabeu itu. Cara serupa diterapkan Mourinho di final Copa
del Rey menghadapi Barcelona dinihari tadi. Dalam starting XI, tidak
ada striker murni. Marcelo yang biasa ikut menyerang dari sebelah
pinggir, lebih banyak beroperasi di garis pertahanan sendiri untuk
menahan gempuran dari Dani Alves. Pepe tidak jarang bergerak
hingga tengah, memperkuat pos gelandang bertahan yang diisi Sami
Khedira dan Xabi Alonso. Tujuannya agar sesegera mungkin memutus alur
serangan Azulgrana. Di babak pertama, Madrid tampil ofensif.
Namun selepas restart, tim ibukota Spanyol itu banyak ditekan oleh
anak asuh Josep Guardiola. Pertandingan harus diselesaikan hingga
extra time, di mana Madrid berhasil menang berkat gol tunggal
Cristiano Ronaldo. "Hanya" tiga pemain yang terlibat dalam gol
Madrid ini yakni Marcelo, Angel Di Maria, dan Ronaldo. Kerjasama
satu-dua Marcelo-Di Maria, kemudian umpan silang dari Di Maria ke
kotak penalti, dan Ronaldo menyambutnya. "Pekerjaan saya di
Real Madrid untuk musim ini adalah menyangkut titel. Saya mengubah
sejumlah hal-hal penting, tapi saya kini merasa sangat rileks dan
gembira," ujar Mourinho seperti dikutip dari situs resmi klub.
"Memenangi titel adalah langkah bagus untuk memulai dan ini
juga meringankan beban dari para pemain. Namun saya juga mndapatkan
pengalaman di sini dan berdasarkan berita-berita di surat kabar saya
seharusnya bermain dengan enam penyerang," tandas pria berjuluk The
Special One itu. "Kami bermain dengan cara seperti yang kami
ingikan, dan kami juga tampil seperti itu melawan tim yang luar biasa.
Itu membuat apa yang kami lakukan tampak luar biasa," tutup
dia.Strategi Mou yang sering mengundang kritik, sekali lagi
memberikan bukti nyata. Masihkah ada kritik kepada taktik yang
digunakan oleh pelatih asal Portugal itu?
(dtc/nar) Source:Kompas.com
permainan indah. Namun taktik yang diterapkan The Special One selalu
berbuah hasil berupa titel. Masihkah ada kritik untuk strategi Mou?
Bermain pragmatis dan dalam beberapa keadaan cenderung
bertahan. Itu adalah karakter yang melekat kepada tim asuhan Mourinho.
Strategi yang banyak dikritik, namun memberikan hasil positif bila
ukurannya adalah gelar juara. Strategi itu dibawa oleh
Mourinho saat dia menukangi Real Madrid yang dipenuhi sejumlah pemain
terbaik dunia. Sebuah cara yang sempat mendapatkan kritik dari Alfredo
Di Stefano, presiden kehormatan dari klub yang bermarkas di Santiago
Bernabeu itu. Cara serupa diterapkan Mourinho di final Copa
del Rey menghadapi Barcelona dinihari tadi. Dalam starting XI, tidak
ada striker murni. Marcelo yang biasa ikut menyerang dari sebelah
pinggir, lebih banyak beroperasi di garis pertahanan sendiri untuk
menahan gempuran dari Dani Alves. Pepe tidak jarang bergerak
hingga tengah, memperkuat pos gelandang bertahan yang diisi Sami
Khedira dan Xabi Alonso. Tujuannya agar sesegera mungkin memutus alur
serangan Azulgrana. Di babak pertama, Madrid tampil ofensif.
Namun selepas restart, tim ibukota Spanyol itu banyak ditekan oleh
anak asuh Josep Guardiola. Pertandingan harus diselesaikan hingga
extra time, di mana Madrid berhasil menang berkat gol tunggal
Cristiano Ronaldo. "Hanya" tiga pemain yang terlibat dalam gol
Madrid ini yakni Marcelo, Angel Di Maria, dan Ronaldo. Kerjasama
satu-dua Marcelo-Di Maria, kemudian umpan silang dari Di Maria ke
kotak penalti, dan Ronaldo menyambutnya. "Pekerjaan saya di
Real Madrid untuk musim ini adalah menyangkut titel. Saya mengubah
sejumlah hal-hal penting, tapi saya kini merasa sangat rileks dan
gembira," ujar Mourinho seperti dikutip dari situs resmi klub.
"Memenangi titel adalah langkah bagus untuk memulai dan ini
juga meringankan beban dari para pemain. Namun saya juga mndapatkan
pengalaman di sini dan berdasarkan berita-berita di surat kabar saya
seharusnya bermain dengan enam penyerang," tandas pria berjuluk The
Special One itu. "Kami bermain dengan cara seperti yang kami
ingikan, dan kami juga tampil seperti itu melawan tim yang luar biasa.
Itu membuat apa yang kami lakukan tampak luar biasa," tutup
dia.Strategi Mou yang sering mengundang kritik, sekali lagi
memberikan bukti nyata. Masihkah ada kritik kepada taktik yang
digunakan oleh pelatih asal Portugal itu?
(dtc/nar) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment