Metrotvnews.com, Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai
Keadilan Sejahtera Anis Matta menantang Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono merealisasikan isu dicopotnya semua menteri PKS dari
kabinet. Taruhannya, Anis akan membuka isi kontrak koalisi PKS yang
berbeda dengan partai politik lainnya."Isi kontraknya, kalau
ada reshuffle akan kita buka," kata Anis di gedung DPR/MPR RI,
Jakarta, Kamis (6/10). Anis menjelaskan, kontrak koalisi parpol
lainnya normatif. Sedangkan untuk PKS berbeda. Karena itu, PKS
tak takut bila sampai menterinya direshuffle. Bagi PKS, berada di
dalam atau di luar koalisi sama saja. Sebab PKS punya pengalaman di
dua wilayah tersebut. "Coba saja dulu," tantangnya.Anis
menegaskan, SBY sebaiknya memikirkan ulang rencana reshuffle. Itu
tidak akan tercapai karena SBY adalah Presiden yang paling banyak
melakukan uji kepatutan dan kelayakan untuk mengangkat
menteri."Abis itu menteri tandatangan fakta integritas. Tapi
ini juga presiden yang paling banyak melakukan reshuffle. Padahal,
kalau metode pemilihannya tepat, harusnya outputnya bagus. Ini udah
seleksinya ketat, outputnya juga diganti-ganti terus. Sekarang mau
pakai mekanisme apalagi buat menilai. Fit and propert tes lagi. Jadi
ini salah pilih atau salah urus," sindir Anis.Ia menambahkan,
reshuffle tidak akan efektif karena setiap menteri bekerja tidak
tenang. Reshuffle hanya menciptakan kegaduhan dan pada akhirnya
kasihan SBY sendiri."Ketika ada isu rehuffle, yang mau diganti
melakukan manufer. Yang merasa mau masuk melakukan manuver. Walhasil
yang kita lihat daftar nama. Habis itu presiden membantah lagi daftar
itu," tandas Anis.(Andhini) chesapeake bay bridge|minecraft|ferrari|nflx|kevin hart
Keadilan Sejahtera Anis Matta menantang Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono merealisasikan isu dicopotnya semua menteri PKS dari
kabinet. Taruhannya, Anis akan membuka isi kontrak koalisi PKS yang
berbeda dengan partai politik lainnya."Isi kontraknya, kalau
ada reshuffle akan kita buka," kata Anis di gedung DPR/MPR RI,
Jakarta, Kamis (6/10). Anis menjelaskan, kontrak koalisi parpol
lainnya normatif. Sedangkan untuk PKS berbeda. Karena itu, PKS
tak takut bila sampai menterinya direshuffle. Bagi PKS, berada di
dalam atau di luar koalisi sama saja. Sebab PKS punya pengalaman di
dua wilayah tersebut. "Coba saja dulu," tantangnya.Anis
menegaskan, SBY sebaiknya memikirkan ulang rencana reshuffle. Itu
tidak akan tercapai karena SBY adalah Presiden yang paling banyak
melakukan uji kepatutan dan kelayakan untuk mengangkat
menteri."Abis itu menteri tandatangan fakta integritas. Tapi
ini juga presiden yang paling banyak melakukan reshuffle. Padahal,
kalau metode pemilihannya tepat, harusnya outputnya bagus. Ini udah
seleksinya ketat, outputnya juga diganti-ganti terus. Sekarang mau
pakai mekanisme apalagi buat menilai. Fit and propert tes lagi. Jadi
ini salah pilih atau salah urus," sindir Anis.Ia menambahkan,
reshuffle tidak akan efektif karena setiap menteri bekerja tidak
tenang. Reshuffle hanya menciptakan kegaduhan dan pada akhirnya
kasihan SBY sendiri."Ketika ada isu rehuffle, yang mau diganti
melakukan manufer. Yang merasa mau masuk melakukan manuver. Walhasil
yang kita lihat daftar nama. Habis itu presiden membantah lagi daftar
itu," tandas Anis.(Andhini) chesapeake bay bridge|minecraft|ferrari|nflx|kevin hart
No comments:
Post a Comment