London - Bacary Sagna berharap wasit lebih memberikan proteksi kepada
pemain. Bek kanan Arsenal itu menilai perlindungan dari wasit sejauh
ini masih kurang, yang ditunjukkan dengan sejumlah cedera parah yang
dialami pemain. Dalam beberapa musim terakhir, Arsenal selalu
mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan proteksi yang selayaknya
dari wasit. Hal ini dinilai mengakibatkan hadirnya sejumlah cedera
parah yang menimpa para pemain tim London Utara. Kritik
terkait kinerja sang pengadil kembali dimunculkan oleh punggawa tim
Gudang Peluru. Kali ini bek kanan Arsenal Bacary Sagna yang
mengungkapkan pendapatnya. "Dua pemain kami mengalami patah
kaki," ujar pemain asal Prancis itu seperti diberitakan Telegraph.
Sagna merujuk pada kondisi cedera parah yang dialami Eduardo da Silva
(kini di Shakhtar Donetsk) dan juga Aaron Ramsey. Eduardo
harus absen dalam waktu lama usai mengalami cedera parah akibat
dilanggar Martin Taylor di tahun 2008. Kemudian di tahun 2010 giliran
Aaron Ramsey yang mengalami patah tulang usai ditebas pemain Stoke
City, Ryan Shawcross. Sagna juga menambahkan bahwa seharusnya
pemain Manchester United Paul Scholes mendapat kartu merah atas
pelanggarannya terhadap Samir Nasri di perempatfinal Piala FA musim
ini. "Kaki Nasri nyaris patah. Jika itu terjadi, apa yang
harus kita katakan? Itu semua sudah terlambat. Masalah timbul karena
kami tidak bisa berdiskusi, tidak bisa berdebat dengan wasit," ujar
Sagna. Pemain kelahiran 14 Februari 1983 tersebut menambahkan
dirinya dilanggar cukup keras oleh striker MU Wayne Rooney. Namun
begitu Sagna mengatakan tidak ada dendam terhadap Wazza. "Saya
paham bahwa dia (Rooney) bukan orang yang memiliki niat buruk. Dia
berbeda. Memang, ada pemain tertentu yang punya niat mencederai lawan.
Jika Rooney memang berencana seperti itu, saya tentunya sudah
bereaksi," tuntas dia.
Foto: Pemain Arsenal Aaron Ramsey
tergeletak di lapangan usai dilanggar pemain Stoke City Ryan
Shawcross, dalam laga yang berlangsung bulan Februari 2010. Ramsey
mengalami cedera parah dan harus menepi dalam waktu yang lama (AFP
Photo/P.Ellis)
(dtc/nar) Source:Kompas.com
pemain. Bek kanan Arsenal itu menilai perlindungan dari wasit sejauh
ini masih kurang, yang ditunjukkan dengan sejumlah cedera parah yang
dialami pemain. Dalam beberapa musim terakhir, Arsenal selalu
mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan proteksi yang selayaknya
dari wasit. Hal ini dinilai mengakibatkan hadirnya sejumlah cedera
parah yang menimpa para pemain tim London Utara. Kritik
terkait kinerja sang pengadil kembali dimunculkan oleh punggawa tim
Gudang Peluru. Kali ini bek kanan Arsenal Bacary Sagna yang
mengungkapkan pendapatnya. "Dua pemain kami mengalami patah
kaki," ujar pemain asal Prancis itu seperti diberitakan Telegraph.
Sagna merujuk pada kondisi cedera parah yang dialami Eduardo da Silva
(kini di Shakhtar Donetsk) dan juga Aaron Ramsey. Eduardo
harus absen dalam waktu lama usai mengalami cedera parah akibat
dilanggar Martin Taylor di tahun 2008. Kemudian di tahun 2010 giliran
Aaron Ramsey yang mengalami patah tulang usai ditebas pemain Stoke
City, Ryan Shawcross. Sagna juga menambahkan bahwa seharusnya
pemain Manchester United Paul Scholes mendapat kartu merah atas
pelanggarannya terhadap Samir Nasri di perempatfinal Piala FA musim
ini. "Kaki Nasri nyaris patah. Jika itu terjadi, apa yang
harus kita katakan? Itu semua sudah terlambat. Masalah timbul karena
kami tidak bisa berdiskusi, tidak bisa berdebat dengan wasit," ujar
Sagna. Pemain kelahiran 14 Februari 1983 tersebut menambahkan
dirinya dilanggar cukup keras oleh striker MU Wayne Rooney. Namun
begitu Sagna mengatakan tidak ada dendam terhadap Wazza. "Saya
paham bahwa dia (Rooney) bukan orang yang memiliki niat buruk. Dia
berbeda. Memang, ada pemain tertentu yang punya niat mencederai lawan.
Jika Rooney memang berencana seperti itu, saya tentunya sudah
bereaksi," tuntas dia.
Foto: Pemain Arsenal Aaron Ramsey
tergeletak di lapangan usai dilanggar pemain Stoke City Ryan
Shawcross, dalam laga yang berlangsung bulan Februari 2010. Ramsey
mengalami cedera parah dan harus menepi dalam waktu yang lama (AFP
Photo/P.Ellis)
(dtc/nar) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment