Metrotvnews.com, Jakarta: Janji Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) untuk "menghadiahi" sandal jepit kepada Kapolri
Jenderal Timur Pradopo, ditepati. Kamis (5/1), sekitar pukul 14.30
WIB, mobil bak terbuka pengantar sandal masuk ke halaman Gedung Humas
Polri, Jakarta Selatan. Di bagian depan mobil ditempel spanduk
bertuliskan Posko Seribu Sandal untuk Bebaskan AAL. Kemudian, dua
orang keluar dari mobil lalu mengangkut dua kardus berisi sandal yang
dikumpulkan dari masyarakat melalui posko-posko. Kardus
diletakkan di sebuah meja di lobi gedung humas. Beberapa pasang sandal
dikeluarkan, ada yang baru, ada yang berlumuran tanah, dan ada pula
sandal putus. Di kardus sandal ditempel tulisan: Sandal Dari Rakyat.
Kepada Yth Kapolri. Agar melindungi Anak Indonesia."Pengantar
sandal merupakan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat pendamping anak
telantar SOS Children's Village, Budi Kurniawan dan Farid Arifandi.
Keduanya diterima perwakilan Polri, yakni AKBP Yusri dan AKBP Umar.
Budi yang juga koordinator aksi secara simbolik menyerahkan
sepasang sandal kepada AKBP Umar. Budi mengatakan, sandal tersebut
dititipkan untuk Kapolri sebagai simbol keresahan masyarakat atas
proses hukum kasus pencurian sandal dengan tersangka berinisial AAL,
siswa SMKN 3 Palu, Sulawesi Tengah. "Kita harap polisi
mendengar harapan masyarakat melalui gerakan seribu sandal ini," kata
Budi sambil menyerahkan sepasang sandal jepit. AKBP Umar
mengatakan menerima sandal tersebut. "Kita terima, Terima kasih.
Seiring doa agar bermanfaat, akan disalurkan ke banyak masjid.
Mudah-mudahan bermanfaat, dapat hidayah," kata Umar.Mendengar
jawaban tersebut, Budi mengatakan pihaknya berharap polisi tak
memandang sandal hanya sekadar alat atau alas kaki, tapi sebagai
kritikan dan tamparan masyarakat kepada Polri. "Ini bukan
sekadar sandal, tapi kegelisahan atas tahanan anak. Dititipkan ke
Kapolri agar bisa mengawal ratusan kasus anak di Indonesia. Untuk
koreksi semua. Anak tidak butuh penjara tapi butuh keadilan dan
restorative justice," kata Budi. Budi mengatakan, total sandal
yang terkumpul dari sejumlah posko adalah 1.300 pasang. Sandal yang
dihadiahi kepada Kapolri sekitar 100 pasang lebih. Sisanya akan
dibagikan ke Kejaksaan, Komisi Yudisial, Mahkamah Agung, dan sejumlah
lembaga pemasyarakatan.(IKA) chicago bears|debt ceiling|obama speech|greg oden|wormwood
Anak Indonesia (KPAI) untuk "menghadiahi" sandal jepit kepada Kapolri
Jenderal Timur Pradopo, ditepati. Kamis (5/1), sekitar pukul 14.30
WIB, mobil bak terbuka pengantar sandal masuk ke halaman Gedung Humas
Polri, Jakarta Selatan. Di bagian depan mobil ditempel spanduk
bertuliskan Posko Seribu Sandal untuk Bebaskan AAL. Kemudian, dua
orang keluar dari mobil lalu mengangkut dua kardus berisi sandal yang
dikumpulkan dari masyarakat melalui posko-posko. Kardus
diletakkan di sebuah meja di lobi gedung humas. Beberapa pasang sandal
dikeluarkan, ada yang baru, ada yang berlumuran tanah, dan ada pula
sandal putus. Di kardus sandal ditempel tulisan: Sandal Dari Rakyat.
Kepada Yth Kapolri. Agar melindungi Anak Indonesia."Pengantar
sandal merupakan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat pendamping anak
telantar SOS Children's Village, Budi Kurniawan dan Farid Arifandi.
Keduanya diterima perwakilan Polri, yakni AKBP Yusri dan AKBP Umar.
Budi yang juga koordinator aksi secara simbolik menyerahkan
sepasang sandal kepada AKBP Umar. Budi mengatakan, sandal tersebut
dititipkan untuk Kapolri sebagai simbol keresahan masyarakat atas
proses hukum kasus pencurian sandal dengan tersangka berinisial AAL,
siswa SMKN 3 Palu, Sulawesi Tengah. "Kita harap polisi
mendengar harapan masyarakat melalui gerakan seribu sandal ini," kata
Budi sambil menyerahkan sepasang sandal jepit. AKBP Umar
mengatakan menerima sandal tersebut. "Kita terima, Terima kasih.
Seiring doa agar bermanfaat, akan disalurkan ke banyak masjid.
Mudah-mudahan bermanfaat, dapat hidayah," kata Umar.Mendengar
jawaban tersebut, Budi mengatakan pihaknya berharap polisi tak
memandang sandal hanya sekadar alat atau alas kaki, tapi sebagai
kritikan dan tamparan masyarakat kepada Polri. "Ini bukan
sekadar sandal, tapi kegelisahan atas tahanan anak. Dititipkan ke
Kapolri agar bisa mengawal ratusan kasus anak di Indonesia. Untuk
koreksi semua. Anak tidak butuh penjara tapi butuh keadilan dan
restorative justice," kata Budi. Budi mengatakan, total sandal
yang terkumpul dari sejumlah posko adalah 1.300 pasang. Sandal yang
dihadiahi kepada Kapolri sekitar 100 pasang lebih. Sisanya akan
dibagikan ke Kejaksaan, Komisi Yudisial, Mahkamah Agung, dan sejumlah
lembaga pemasyarakatan.(IKA) chicago bears|debt ceiling|obama speech|greg oden|wormwood
No comments:
Post a Comment