Roma - Di usia 41 tahun, Antonio Conte sudah melatih klub raksasa
Italia Juventus. Ini kian memperlihatkan kecenderungan klub-klub Seri
A dalam mendapuk pelatih berusia muda yang juga relatif minim
pengalaman.Conte, yang juga mantan punggawa Juve, baru mulai
melatih lima tahun lalu saat menukangi Arezzo di Seri B setelah
setahun menjadi asisten di Siena.Semenjak itu pelatih berusia
41 tahun tersebut sudah pernah dipecat dan juga mengundurkan diri,
mencicipi dua gelar juara Seri B serta baru melatih timnya di 13 laga
Seri A, sebagaimana disebutkan AFP.Fakta bahwa klub-klub yang
pernah ia tangani bukanlah klub besar membuat Conte pun kini bak
berada di puncak dunia usai didapuk menukangi Bianconeri, salah satu
klub raksasa di kancah sepakbola.Sulit membayangkan kondisi
serupa akan bisa hadir di kompetisi Inggris, misalnya, dengan seorang
manajer muda Inggris bermodal pengalaman minim menggantikan posisi
Carlo Ancelotti di Chelsea.Akan tetapi, kecenderungan inilah
yang kini mencuat di Seri A Italia dalam beberapa tahun belakangan.
Dua tahun lalu Juve juga punya pengalaman serupa usai memecat
Claudio Ranieri dua laga sebelum berakhirnya musim 2008/09, dan
menggantikannya dengan Ciro Ferrara. Sempat menjadi asisten di timnas
Italia, Ferrara yang kini berusia 44 tahun saat itu belum punya
pengalaman apa-apa menjadi pelatih kepala, apalagi menukangi klub
besar.Ketika Milan ditinggal Ancelotti pada musim panas 2009
lalu, Leonardo dijadikan pelatih baru. Pria Brasil berusia 41 tahun
itu sebelumnya berada di jajaran manajemen Rossoneri dan praktis tak
punya pengalaman berarti melatih.Tahun ini, saat Ranieri
hijrah dari AS Roma di bulan Februari, klub ibukota tersebut menunjuk
Vincenzo Montella (36 tahun) yang sebelumnya melatih tim yunior Roma.
Lagi-lagi pelatih muda minim pengalaman.Karir ketiganya di
klub masing-masing tidak berusia lama. Ferrara dilepas Juve kurang
dari semusim, Leonardo berpisah dengan Milan setelah semusim saja dan
Montella boleh jadi akan segera meninggalkan posisinya karena
prestasinya sebagai caretaker Roma tergolong biasa-biasa
saja.Menilik rekam jejak tersebut, kenapa kecenderungan
mendapuk pelatih muda dengan pengalaman minim dalam melatih klub besar
masih tetap diadopsi di Seri A?Salah satu alasannya mungkin
terkait harga dan pengharapan adanya kesuksesan besar. Tengok Milan,
misalnya. Dalam kategori pemain, Milan pernah merekrut Kaka dari
Brasil, yang namanya lantas melambung jadi pemain terbaik dunia
sebelum kemudian dilego dengan harga berlipat-lipat.Milan juga
yang merekrut pelatih Massimiliano Allegri, seorang pria berusia 43
tahun yang pengalamannya dalam melatih klub Seri A hanyalah di
Cagliari saja. Tapi hanya butuh semusim untuk Allegri membawa Milan
merengkuh Scudetto.Pengharapan itulah yang kini niscaya
kembali diusung Juve--meski pernah gagal saat mendapuk
Ferrara--bersama Conte, yang kini bergabung di dalam jajaran pelatih
muda Seri A yang relatif minim pengalaman menukangi klub
besar.
(dtc/krs) Source:Kompas.com
Italia Juventus. Ini kian memperlihatkan kecenderungan klub-klub Seri
A dalam mendapuk pelatih berusia muda yang juga relatif minim
pengalaman.Conte, yang juga mantan punggawa Juve, baru mulai
melatih lima tahun lalu saat menukangi Arezzo di Seri B setelah
setahun menjadi asisten di Siena.Semenjak itu pelatih berusia
41 tahun tersebut sudah pernah dipecat dan juga mengundurkan diri,
mencicipi dua gelar juara Seri B serta baru melatih timnya di 13 laga
Seri A, sebagaimana disebutkan AFP.Fakta bahwa klub-klub yang
pernah ia tangani bukanlah klub besar membuat Conte pun kini bak
berada di puncak dunia usai didapuk menukangi Bianconeri, salah satu
klub raksasa di kancah sepakbola.Sulit membayangkan kondisi
serupa akan bisa hadir di kompetisi Inggris, misalnya, dengan seorang
manajer muda Inggris bermodal pengalaman minim menggantikan posisi
Carlo Ancelotti di Chelsea.Akan tetapi, kecenderungan inilah
yang kini mencuat di Seri A Italia dalam beberapa tahun belakangan.
Dua tahun lalu Juve juga punya pengalaman serupa usai memecat
Claudio Ranieri dua laga sebelum berakhirnya musim 2008/09, dan
menggantikannya dengan Ciro Ferrara. Sempat menjadi asisten di timnas
Italia, Ferrara yang kini berusia 44 tahun saat itu belum punya
pengalaman apa-apa menjadi pelatih kepala, apalagi menukangi klub
besar.Ketika Milan ditinggal Ancelotti pada musim panas 2009
lalu, Leonardo dijadikan pelatih baru. Pria Brasil berusia 41 tahun
itu sebelumnya berada di jajaran manajemen Rossoneri dan praktis tak
punya pengalaman berarti melatih.Tahun ini, saat Ranieri
hijrah dari AS Roma di bulan Februari, klub ibukota tersebut menunjuk
Vincenzo Montella (36 tahun) yang sebelumnya melatih tim yunior Roma.
Lagi-lagi pelatih muda minim pengalaman.Karir ketiganya di
klub masing-masing tidak berusia lama. Ferrara dilepas Juve kurang
dari semusim, Leonardo berpisah dengan Milan setelah semusim saja dan
Montella boleh jadi akan segera meninggalkan posisinya karena
prestasinya sebagai caretaker Roma tergolong biasa-biasa
saja.Menilik rekam jejak tersebut, kenapa kecenderungan
mendapuk pelatih muda dengan pengalaman minim dalam melatih klub besar
masih tetap diadopsi di Seri A?Salah satu alasannya mungkin
terkait harga dan pengharapan adanya kesuksesan besar. Tengok Milan,
misalnya. Dalam kategori pemain, Milan pernah merekrut Kaka dari
Brasil, yang namanya lantas melambung jadi pemain terbaik dunia
sebelum kemudian dilego dengan harga berlipat-lipat.Milan juga
yang merekrut pelatih Massimiliano Allegri, seorang pria berusia 43
tahun yang pengalamannya dalam melatih klub Seri A hanyalah di
Cagliari saja. Tapi hanya butuh semusim untuk Allegri membawa Milan
merengkuh Scudetto.Pengharapan itulah yang kini niscaya
kembali diusung Juve--meski pernah gagal saat mendapuk
Ferrara--bersama Conte, yang kini bergabung di dalam jajaran pelatih
muda Seri A yang relatif minim pengalaman menukangi klub
besar.
(dtc/krs) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment