Jakarta - Lima episode El Clasico di musim ini telah berakhir. Gol,
suhu pertandingan yang tinggi, "duel" di luar lapangan, hingga simpati
atas nama kemanusiaan mewarnai bentrok dua raksasa Spanyol: Real
Madrid dan Barcelona. El Clasico menjadi kisah yang
mendominasi kompetisi baik itu di tingkat Spanyol atau pun di Eropa di
sepanjang musim 2010/2011 ini. Kedua raksasa Negeri Matador yakni
Barca dan Madrid lima kali bertemu, baik itu di panggung domestik atau
pun pentas Eropa. Kini drama sepanjang lima babak itu sudah
berakhir. Seri pamungkas dipentaskan dinihari tadi. Apa saja hal yang
hadir dari lima El Clasico ini? Messi Paling Subur
Ada 12
gol yang tercipta dalam lima pertandingan El Clasico atau rata-rata
2,4 gol per pertandingan. Lionel Messi menjadi top skorer El Clasico
musim ini dengan tiga gol. Bintang Barca itu menjebol gawang Madrid
dalam pertemuan tanggal 16 April di La Liga (satu gol) dan dua gol di
semifinal leg I Liga Champions (27 April). Sementara itu bintang
Madrid Cristiano Ronaldo mengemas dua gol yakni saat pertemuan 16
April dan di final Copa del Rey 20 April.Kartu Merah Pengusiran terhadap pemain menjadi hal yang cukup sering terjadi
di El Clasico musim ini. Satu-satunya bentrok yang bersih dari
pengusiran adalah dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions
dinihari tadi, di mana skor berkesudahan 1-1. Pemain Real Madrid
mendominasi daftar mereka yang harus meninggalkan lapangan sebelum
laga berakhir. Mereka adalah Sergio Ramos, Raul Albiol, Angel
di Maria, dan Pepe. Itu bisa ditambah dengan pelatih Jose Mourinho
yang juga diusir di leg I semifinal Liga Champions. Untuk kategori
ini, Barcelona "menyumbang" satu nama yakni kiper cadangan Jose Pinto.
Barca Unggul Hasil, Madrid Sudah Punya Trofi
Barcelona
memang menjadi tim yang lebih unggul dalam catatan pertemuannya dengan
Real Madrid di musim ini. Dari lima pertemuan, Azulgrana menang dua
kali, Los Blancos menang sekali, dan dua laga lain berakhir seri.
Namun meski hanya menang sekali, namun satu-satunya kemenangan tim
ibukota Spanyol itu berbuah trofi kepada Madrid, karena kemenangan itu
hadir di laga final Copa del Rey. Kontroversi
Kontroversi
menjadi bumbu penyedap untuk El Clasico musim ini. Kubu Real Madrid
berulang kali mengeluhkan sikap pemain Barcelona yang tidak sportif
juga menuding pemain The Catalans bertindak rasis. Pelatih Madrid Jose
Mourinho bahkan menantang Barcelona untuk memenangi gelar juara tanpa
skandal. Pasca seri terakhir dinihari tadi, kubu Madrid masih juga
mempersoalkan adanya perlakuan istimewa yang diberikan ofisial
pertandingan untuk Barcelona.Apa tanggapan kubu Barcelona?
"Saya sangat memahami pemain saya dengan sangat baik dan mereka
merupakan teladan untuk profesionalitas dan kejujuran. Mereka memang
melakukan kesalahan di pertandingan, namun menurut saya mereka adalah
teladan. Apa yang terjadi di waktu lalu, itu terjadi di waktu lalu,"
kata pelatih Josep Guardiola di ESPN Star sebelum laga leg kedua
semifinal Liga Champions."Sepakbola adalah pemenangnya dan
nilai-nilai Barcelona telah terangkat," imbuh presiden klub Sandro
Rossell di situs resmi Barca, beberapa saat usai Barca memastikan
tiket final Liga Champions.Pertarungan di Jalur
Hukum
Bahkan sengitnya pertarungan juga terjadi hingga di luar
lapangan. Kedua tim bahkan mengambil langkah hukum dengan saling
mengadukan ke UEFA. Badan tertinggi sepakbola Eropa tersebut menolak
permohonan baik dari Blaugrana atau pun Los Merengues. Di luar El
Clasico, Barcelona juga "diganggu" dengan isu doping yang dihembuskan
radio COPE, yang mana radio tersebut mengambil pernyataan dari salah
seorang dokter di Real Madrid. Sejenak Melupakan Permusuhan Seruncing apa pun permusuhan yang terjadi, ketika hal-hal yang
bersifat kemanusiaan terjadi, maka sejenak kedua kubu melupakan
rivaitas yang terjadi. Itu ditunjukkan oleh para pemain Real Madrid
pertengahan Maret silam, yang memberikan simpati dan dukungannya
kepada pemain Barcelona Eric Abidal. Saat itu pesepakbola asal Prancis
tersebut harus menjalani operasi tumor liver.
(dtc/nar) Source:Kompas.com
suhu pertandingan yang tinggi, "duel" di luar lapangan, hingga simpati
atas nama kemanusiaan mewarnai bentrok dua raksasa Spanyol: Real
Madrid dan Barcelona. El Clasico menjadi kisah yang
mendominasi kompetisi baik itu di tingkat Spanyol atau pun di Eropa di
sepanjang musim 2010/2011 ini. Kedua raksasa Negeri Matador yakni
Barca dan Madrid lima kali bertemu, baik itu di panggung domestik atau
pun pentas Eropa. Kini drama sepanjang lima babak itu sudah
berakhir. Seri pamungkas dipentaskan dinihari tadi. Apa saja hal yang
hadir dari lima El Clasico ini? Messi Paling Subur
Ada 12
gol yang tercipta dalam lima pertandingan El Clasico atau rata-rata
2,4 gol per pertandingan. Lionel Messi menjadi top skorer El Clasico
musim ini dengan tiga gol. Bintang Barca itu menjebol gawang Madrid
dalam pertemuan tanggal 16 April di La Liga (satu gol) dan dua gol di
semifinal leg I Liga Champions (27 April). Sementara itu bintang
Madrid Cristiano Ronaldo mengemas dua gol yakni saat pertemuan 16
April dan di final Copa del Rey 20 April.Kartu Merah Pengusiran terhadap pemain menjadi hal yang cukup sering terjadi
di El Clasico musim ini. Satu-satunya bentrok yang bersih dari
pengusiran adalah dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions
dinihari tadi, di mana skor berkesudahan 1-1. Pemain Real Madrid
mendominasi daftar mereka yang harus meninggalkan lapangan sebelum
laga berakhir. Mereka adalah Sergio Ramos, Raul Albiol, Angel
di Maria, dan Pepe. Itu bisa ditambah dengan pelatih Jose Mourinho
yang juga diusir di leg I semifinal Liga Champions. Untuk kategori
ini, Barcelona "menyumbang" satu nama yakni kiper cadangan Jose Pinto.
Barca Unggul Hasil, Madrid Sudah Punya Trofi
Barcelona
memang menjadi tim yang lebih unggul dalam catatan pertemuannya dengan
Real Madrid di musim ini. Dari lima pertemuan, Azulgrana menang dua
kali, Los Blancos menang sekali, dan dua laga lain berakhir seri.
Namun meski hanya menang sekali, namun satu-satunya kemenangan tim
ibukota Spanyol itu berbuah trofi kepada Madrid, karena kemenangan itu
hadir di laga final Copa del Rey. Kontroversi
Kontroversi
menjadi bumbu penyedap untuk El Clasico musim ini. Kubu Real Madrid
berulang kali mengeluhkan sikap pemain Barcelona yang tidak sportif
juga menuding pemain The Catalans bertindak rasis. Pelatih Madrid Jose
Mourinho bahkan menantang Barcelona untuk memenangi gelar juara tanpa
skandal. Pasca seri terakhir dinihari tadi, kubu Madrid masih juga
mempersoalkan adanya perlakuan istimewa yang diberikan ofisial
pertandingan untuk Barcelona.Apa tanggapan kubu Barcelona?
"Saya sangat memahami pemain saya dengan sangat baik dan mereka
merupakan teladan untuk profesionalitas dan kejujuran. Mereka memang
melakukan kesalahan di pertandingan, namun menurut saya mereka adalah
teladan. Apa yang terjadi di waktu lalu, itu terjadi di waktu lalu,"
kata pelatih Josep Guardiola di ESPN Star sebelum laga leg kedua
semifinal Liga Champions."Sepakbola adalah pemenangnya dan
nilai-nilai Barcelona telah terangkat," imbuh presiden klub Sandro
Rossell di situs resmi Barca, beberapa saat usai Barca memastikan
tiket final Liga Champions.Pertarungan di Jalur
Hukum
Bahkan sengitnya pertarungan juga terjadi hingga di luar
lapangan. Kedua tim bahkan mengambil langkah hukum dengan saling
mengadukan ke UEFA. Badan tertinggi sepakbola Eropa tersebut menolak
permohonan baik dari Blaugrana atau pun Los Merengues. Di luar El
Clasico, Barcelona juga "diganggu" dengan isu doping yang dihembuskan
radio COPE, yang mana radio tersebut mengambil pernyataan dari salah
seorang dokter di Real Madrid. Sejenak Melupakan Permusuhan Seruncing apa pun permusuhan yang terjadi, ketika hal-hal yang
bersifat kemanusiaan terjadi, maka sejenak kedua kubu melupakan
rivaitas yang terjadi. Itu ditunjukkan oleh para pemain Real Madrid
pertengahan Maret silam, yang memberikan simpati dan dukungannya
kepada pemain Barcelona Eric Abidal. Saat itu pesepakbola asal Prancis
tersebut harus menjalani operasi tumor liver.
(dtc/nar) Source:Kompas.com
No comments:
Post a Comment